Minggu, 05 Mei 2013

 Pendiam dan bisa dibilang amburadul inilah gue sebut saja Roy, Hari ini seperti hari - hari biasanya gue harus ngampus di kampus gue di daerah depok karena rumah gue yg lumayan jauh dari kampus gue jadi harus berangkat lebih awal, gue ini hanya pria biasa yg masih kuliah yg mempunyai seorang idol yaitu bernama Jessica Veranda dia itu tidak terlalu tinggi (semampai), cantik pastinya, pendiam, dananggun pokoknya dia tipe cewek gue banget.

Di suatu siang yg lumayan terik teman kampus gue sebut saja "yesa" menghampiri gue sambil berlari dari kejauhan.
'Woy roy! Gue ada berita nih!' Panggil dia ke gue
'Apaan? Slow aja gak usah buru2' ujar gue
'Minggu ini si idola lu si Jessica Veranda itu mau berkunjung ke kampus kita!' Ucap si Yesa.
'serius lu?!' Tanya gue terheran - heran.
'Iyaa, katanya lu pengen banget ketemu dia' jawab dia.
'Hmm oke deh, thx infonya' balas gue sambil tersenyum bahagia karena idola gue akhirnya berkunjung ke kampus gue.
Setelah mendengar itu gue langsung kegirangan sendiri, dan gue berencana membuat fansart buat dia.

Keesokan harinya tepatnya 3 hari sebelum kedatangan idola gue di kampus gue, gue mulai membuat fansart, sederhana sih tapi itu gue bikin dengan sepenuh hati dan tulus tentunya, kadang kalau lagi jam kosong di kampus gue suka nerusin fansart gue kadang juga teman2 kampus gue ngebantuin gue bikin fansart itu. Gue memang udh lama ngefans dengan Jessica Veranda itu dia adalah penyanyi favorite gue kadang gue suka berkhayal coba gue bisa pacaran sama dirinya pasti gue bakal senang banget seumur hidup tapi itu cuma khayalan belaka dan menurut gue itu sangat tidak mungkin terjadi di tambah dengan peraturan manajemen tempat Jessica Veranda berkerja itu tidak boleh berpacaran, itu semakin membuat impian gue untuk berpacaran dengan dia itu semakin kecil bahkan tidak mungkin, lagian gue cuma seorang anak kuliahan yg engga punya harta benda apapun untuk melamar dia, tapi walaupun begitu gue punya cinta dan kesetian gue buat dia.

Di hari selanjutnya tepatnya 2 hari sebelum dia datang gue pengen hunting baju, karna memang gue gak punya baju bagus, kuliah aja gue cuma pake kaos oblong dan celana jeans dengan bolong di lututnya selain itu semua gue gak ada baju bagus lagi, makanya gue pengen hunting baju bagus khusus buat kedatangan dia di kampus gue.
Siang itu sepulang kampus gue langsung cabut ke distro punya nyokapnya temen gue Citra, yaa gue punya 2 sahabat di kampus ini si Yesa & Citra mereka baik banget sama gue.
'Pilih aja roy bajunya' ucap Citra sambil menunjukan baju2 di distronya.
'Gue bingung yg mana, gue gak tau apa2 tentang fashion' jawab gue mengeluh.
'Hmm apa mau gue pilihin yg cocok buat lu?' tawar si Citra.
'Boleh deh' jawab gue.
Akhirnya gue dapet baju yg cocok buat gue, kaos putih polos dengan jas modern, sederhana tapi keren. Oke baju pun udah gue dapet, gue pun udah siap fansart juga udah jadi tinggal menunggu kedatangan dia aja.

Akhirnya waktu yg gue tunggu2 pun datang, hari ini gue berbeda dengan hari2 sebelumnya kalau dulu gue dandan ala anak kuliahan biasa sekarang gue terlihat lebih rapi. Jam sudah menunjukan pukul 13.00 WIB setelah menunggu lumayan lama akhirnya dia datang juga, suasana di depan kampus gue mulai ramai banyak wartawan berlarian ke sana kemari buat mengambil foto atau mewawancarai Ve, gue pun menunggu di tempat dia akan menyanyi. 'Itu dia Ve' begitulah gue katakan begitu melihat dia berjalan ke atas panggung, tanpa basa-basi gue langsung menunjukan fansart gue ke dia sembari dia menyanyi, dan Tuhan menjawab doa gue saat selesai perform dia menghampiri gue dan berkata 'terimakasih yaa tadi, fansartnya keren' gue gak bisa berkata apa-apa tapi gue langsung memberi fansart gue ke dia. Mungkin hari itu memang hari keberuntungan gue saat memberi fansart tiba2 dia mengajak salaman dan di tangannya itu dia menyelipkan sebuah kertas berisikan nomor hp dia dan dia langsung pergi, gue sempet berpikir 'mimpi apa gue tadi malem?' Dengan ekspresi sangat senang gue segera menghampiri sabahat2 gue dan menceritakan semuanya kepada mereka.

Sepulangnya gue di rumah tanpa menunggu lama gue langsung sms ke nomor yg di kasih Ve tadi siang saat di panggung itu.
'Hai, ini Ve?' Ujar gue di sms itu.
'Hai iya ini Ve, ini cowok yg di panggung itu bukan yg ngasih aku fansart?' Balas dia.
'Hehe iyaa, apa kabar sudah sampai rumah?' Balas gue di sms itu.
'Hehehe iyaa baik, udah kok; ujar Ve lewat sms.
Pada kesempatan itu gue ngobrol banyak dengan Ve dan gue juga menanyakan 1 hal ke dia, 'kok kamu ngasih aku No. Hp kamu sih? Gak takut ketauan manajemen kamu?' Dan dia menjawab katanya soalnya gue itu beda dengan fans2nya yg lain, dia melihat ketulusan di mata gue, betapa senangnya hati gue melihat dia bicara seperti itu.

Yaa mulai dari waktu itu gue jadi makin dekat dengan Ve, gue jadi bisa bertanya keadaan dia setiap hari mengingatkan dia untuk makan dan menjaga kesehatannya, sampai suatu hari gue dinner dengan dia saat itu malam minggu malam yg agak sedikit mendung dan suasana restoran yg begitu romantis karena adanya alunan - alunan musik romance, kak Ve mengucapkan sesuatu yg gak pernah gue duga sama sekali, dia meminta gue untuk jadi kekasihnya, sontak gue gak bisa ngomong apa2 gue hanya spechless dan bengong sedikit karena sangking terkejutnya. Setelah lumayan lama gue spechless tanpa ragu2 gue menganggukan kepala tandanya gue mau jadi kekasihnya, sungguh malam yg takan gue lupakan.
Tapi ada 1 masalah yg gue pikirkan terus semenjak menjalin hubungan dengan dia yaitu Golden Rules dari manajemen tempat dia bekerja 'kalau sampai ketahuan gimana nasibnya Ve nanti?' Itulah yg gue katakan sambil terus memikirkannya.
Waktu itu hari rabu gue berniat ingin jalan bareng dengan Ve karena hari itu memang dia tidak ada jadwal manggung dan gue juga akan menanyakan hal itu kepada dirinya.
'Ve aku mau tanya sesuatu boleh?' Tanya gue sambil makan di suatu resto.
'Boleh tanya aja' jawab dia.
'Kan manajemen kamu punya Golden Rules, kalau sampe kita ketahuan pacaran gimana? Aku khawatir dengan nasib kamu Ve' balas gue menjelaskan.
'Kita jalani aja dulu apa yg ada, soal nasib biar Tuhan yg mementukan' jawab dia sambil memegang tangan gue.
Mendengar jawabannya itu gue jadi semakin yakin kalau Ve itu memang jodoh gue.

Keseokan harinya seperti biasa gue berangkat untuk kuliah, saat gue sedang menunggu bus tiba2 ada pria misterius yg menghampiri gue dan dia berkata 'nanti jam 8 saya tunggu kamu di tempat kemarin kamu makan bersama Ve' dan dia langsung pergi meninggalkan gue, gue pun terheran - heran dan mulai khawatir dengan keadaan Ve saat itu juga gue langsung menelpon Ve tapi tidak ada jawaban sama sekali gue menjadi semakin cemas dengan keadaan dia.
Sepulang kuliah gue langsung menuju tempat yg pria misterius itu suruh gue untuk kesana gue di temani oleh sahabat2 gue karena mereka khawatir nanti terjadi apa2 dengan gue dan Ve, sesampainya disana tepat pukul 08.00 WIB gue tidak melihat pria misterius itu tapi yg gue lihat dsana adalah Ve ternyata Ve ada disana juga, gue segera menghampirinya.
'Hai Ve' sapa gue.
'Eh hai, sedang apa kamu disini?' Jawab dia sedikit terkaget
'Tadi pagi ada pria misterius menyuruh aku ke sini juga, siapa ya yg iseng nyuruh kita berdua dateng ke sini?' Jawab gue dengan penuh penasaran.
Tiba-tiba ada suara seorang laki-laki dari belakang gue 'saya yg menyuruh kalian berdua datang ke sini' dan saat itu Ve langsung sontak dan kaget ternyata itu adalah bos dia yg punya manajemen tempat Ve bekerja.
'Ve saya kecewa dengan kamu, kenapa kamu melanggar rules? Saya sangat kecewa' ucap bos itu kepada Ve dgn rasa kecewa.
'S..s..saya terlanjur suka sama dia pak' jawab Ve agak gugup sedikit.
'Sekarang kalau kamu tetap mau bersama dengan pria itu silahkan kamu check out dari manajemen saya, tapi kalau tidak kamu harus segera meninggalkan pria ini' ucap bos itu.
Ve hanya bisa diam dan tidak tahu harus menjawab apa, tetapi gue merasa gue ini hanya batu sandungan untuk dia mencapai karir suksesnya, akhirnya saat itu juga gue harus mengambil tindakan yg tepat.
'Sudahlah Ve kamu teruskan saja karir kamu jgn mikirin aku kesuksesan sudah di depan kamu jgn sia-sia kan, aku gapapa kok' ucap gue dengan tegasnya.
'Tapi aku gak bisa roy, aku gak mau kehilangan kamu' balas Ve sambil meneteskan air mata.
'Sudahlah aku gapapa kok, aku juga ikut seneng kalau kamu sukses' jawab gue.
Hari itu memang menjadi hari perpisahan kita, tapi gue memang tidak boleh egois dengan keinginan gue saja, dia harus sukses dan suatu hari nanti gue akan kembali kepada dia lagi, dan sekarang gue sadar kalau cinta kita berdua ini hanyalahh Cinta Golden Rules...


created by: @yesayaRG

{ 5 komentar... read them below or Comment }

  1. keren2 bro. beda sama yang lain, cerita ente si ve beneran di jkt48, kalo yang lain kan doi cmn anak biasa haha (y)

    BalasHapus
  2. Mantap delusi lu bro

    BalasHapus
  3. Sering2 berobat bang..kasian tuh otaknya terlalu mikir yang ngga pasti..

    BalasHapus

- Copyright © Jessica Veranda - Powered by Blogger